Minggu, 14 November 2010

7 Peringkat Sholat


A

pakah sholat yang kita lakukan sejak baligh hingga hari ini telah diterma Allah? Pernahkah kita menganalisa, sejauh mana kualitas sholat kita? Bukankah sholat menjadi salah satu barometer baik buruknya amalan kita yang lain, maka sepatutnyalah bila kita coba renungkan, sampai dimana kualitas sholat kita. Untuk menilai sholat kita mari kita teliti peringkat-peringkat sholat seperti berikut :






     1.Sholat orang jahil
Iyalah sholatnya seseorang yang jahil tentang rukun sholat, syarat wajib sholat, syarat sah sholat, persoalan suci dari hadast kecil atau besar dan sebagainya. Sekali8pun sholat itu nampaknya tertib, tepat pada waktunya dan berjemaah tapi bila semua itu dilakukan semata karena ikut-ikutan, ia tetap tertoalk karena dilakukan tampa ilmu. Alla melarang kita melalukan sesuatu tampa dasar keilmuan yang jelas (QS. Al Isro [17]:36)

     2. Sholat orang lalai
Ini adalah sholatnya seseorang yang lengkap pada zahirnya. Sebab sebelum sholat itu dikerjakan, ilmu mengenainya sudah dipelajari. Bacaan dalam sholat dijaga betul. Tapi fikiran orang yang sholat ini masih melayang, memikirkan perkara lain, tidak menghayati sholatnya.
Sedangkan khusyuk dalam sholat meliputi khusyuk akal, hati dan perbuatan. Golongan inilah yang dikatakan lalai dalam sholat seperti firman Allah berikut : "Sebab itu celaka untuk orang-orang yang bersholat. Yang lalai dari sholatnya."(Al Ma'un 3-4) Mereka ini kan dimasukan ke Neraka Wail.

     3.Sholat karena selain Allah
Sholat yang dilakukan karena adat dan budaya. Mungkin karena kita lahir dalam suasana Islam. Dari kecil kita melihat orang sekeliling kita sholat, kitapun ikut belajar tentang sholat, karena takut dimarahi orang tua bila tidak pergi mengaji ke surau misalnya. Tapi setelah besar, sholat yang kita lakukan, tetap tidak bersumber dari keikhlasan dan rasa syukur pada Allah.
Ini bermakna sholatnya bukan karena syariat tetapi karena takut dimarahi orang tua, tersisih dari pergaulan dan sebagainya. Sholat golongan ini tertolak juga.

     4.Sholat peringkat muja-hadah
Golongan yang sholatnya di peringkat ini, mereka memiliki ilmu tentang sholat dan berusaha menghayati sholatnya. Mereka ada kesungguhan tetapi jiwa belum lagi otomatis hidup. Akal sudah berperanan tetapi hati belum dapat dibawa bersama di dalam sholatnya.
Bahkan di dalam sholatnya, masih melatih diri (bermuja-hadah) untuk mendapatkan apa namanya"khusyuk" tadi. Allah sayang pada orang yang bermuja-hadah. Allah menerima sholat golongan ini sebanyak bagian dari khusyuknya. 
Walau bagaimanapun, golongan ini masih belum selamat. Terpulanglah kepada Allah menentukannya. Kalau dengan rahmat Allah, Dia hendak mengampunkan dosa hamba-Nya, Dia ampunkan. Kalau tertolakpun itu hak Allah. Inilah sholatnya orang yang sedang melatih diri, sambil mengharapkan rahmat Allah, sekurang-kurangnya seperti inilah kesungguhan upaya yang dilakukan dalam menegakkan sholat itu.

     5.Sholat orang soleh
Di peringkat ini, akalfikiran sudah ditumpukan agar khusyuk kepada Allah di dalam sholat, tapi jiwa dan hati belum sepenuhnya dikawal, belum bisa penuh khusyuk dalam seluruh rangkaian sholat, namun hati sudah "basah" telah penuh dengan rindu. Akal sudah disibukkan dengan mengingatkan makna-makna bacaan dan gerakan sholat. Golongan ini sudah tidak lali dalam sholatnya.

     6.Sholat para wali
Peringkat sholat para wali, akal,hati,dan fisik telah berhasil dikuasai. Golongan ini sudah dapat menghayati sholatnya secara keseluruhan dan utuh. Apabila menyebut Alhamdulillah, hati terasa bersyukur dan akal memahami. Bila berdiri tegak, dia dapat merasakan bahwa dirinya sedang menghadap Allah. Bila bertasbih, terasa dirinya kerdil dan hina di hadapan Allah. Bila berdo'a, hati rasa mengharap. Sholat beginilah yang melahirkan rasa kehambaan. Bahkan dapat merasakan lezatnya sholat.

     7.Sholat Nabi dan Rasul
Golongan ini sangat khusyuk sholatnya, dengan lain kata sudah fana dengan Allah. Roh mereka sampai alam tinggi. Sifat-sifat Allah dihayati sungguh-sungguh. Bahkan mereka bisa sampai ke alam malaikat.

Sumber :Sunan edisi 02/2001
oleh Arif S (Sumber : Milis Isnet)

0 komentar:

Kontes SEO